7 Jan 2010

TENTANG AZAB KUBUR ATAU NIKMAT KUBUR


KUBUR adalah tempat tinggal pertama di akherat.Demi Alloh,andaikata pemuda hidup di dunia selama seribu tahun mengurusi dirinya bergelimang kenikmatan,menikmati berbagai kesenangan  di zamannya,niscaya semua itu tidak bisa menandingi tidurnya dimalam pertama di dalam kuburnya.

Peradaban modern telah menutup mata umat manusia tentang hakikat dan kesudahannya.Akan tetapi mereka akan sangat menyesal jika mereka tatap lalai dalam permainan dan dunia mereka.

Alloh SWT berfirman :

"Dan bahwasanya seorang manusia tidaklah memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.Dan bahwa usahanya itu kelak akan diperlihatkan kepadanya." (QS.An-Najm:39-40)

"Ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya." (QS.An'am:61)

"Tulislah kitabnya di illiyyin yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan( kepada Alloh)." (QS.Al-Muthaffifin:21)

"Alloh meneguhkan ( iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan dunia dan akhirat." (QS.Ibrahim:27)




2 Jan 2010

AKHIR PERJALANAN KITA 2

TENTANG KEMATIAN

Para ulama berbeda pendapat tentang masalah ini.Diantara mereka ada yang mengatakan,roh itu mati dan merasakan kematian,karena ia adalah jiwa yang merasakan mati.Menurut mereka dali-dalil telah menunjukkan,bahwa tiada yang hidup kekal kecuali Alloh.Apabila para malaikat akan mati,maka jiwa manusia lebih patut untuk mati.
Para ulama yang lain berkata, “Roh tidak mati,ia diciptakan untuk hidup kekal,yang mati hanyalah badan.”

Hal ini juga ditunjukkan oleh hadis-hadis yang menerangkan tentang kenikmatan roh dan siksaan yang dialaminya.Andaikata roh itu mati,niscaya kenikmatan dan siksaan itu terputus.Yang benar ialah,kamatian jiwa adalah meninggalkan jasadnya.Jika yang dimaksudkan dengan kematiannya adalah keadaan ini,maka ia mersakan mati.Jika yang dimaksudkan bahwa roh itu lenyap,maka ia tidak mati,tetapi hidup kekal dalam kenikmatan ataupun siksaan.

Ibnu Mubarak menceritakan dari Abi Ayub Al Anshari ra : “apabila jiwa orang mukmin itu dicabut,hamba-hamba Alloh yang mendapat rahmat menyambutnya,sebagaimana mereka menyambut pembawa kabar gembira di dunia,lalu menghampiri dan menanyainya.Yang satu berkata kepada yang lain : Lihatlah sauaramu hingga ia beristirahat.Ia berada dalam kesusahan yang sangat.”Abu ayub berkata:”Mereka menghampiri dan menanyainya:apa yang dilakukan si Fulan?Apakah ia sudah kawin?Apabila mereka bertanya tentang seseorangyang sudah mati sebelumnya,lalu ia jawab :Ia sudah meninggal,maka mereka berkata :Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un.Kemudian ditunjukkan amal-amalnya kepada mereka.
Jika mereka melihat kebaikan,mereka bergembira.Mereka berkata :Ya Alloh ini adalah nikmat-Mu atas hamba-Mu,maka sempurnakanlah itu.Jika mereka melihat keburukan,mereka berkata :Ya Alloh maafkanlah hamba-Mu.”

Alloh ta’ala berfirman :

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati” (QS.Ali- Imran : 85)

“Maka apabila telah tiba waktu yang ditentukan bagi mereka,tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak pula mendahulukannya.” (QS. An- Nahl : 61)

“Dimana saja kamu berada kematian akan mendapatkan kamu,kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.”(QS.An- Nisa : 78)

“Dan Alloh sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian)seseorang apabila dating waktu kematiannya.
Dan Alloh Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.” (QS.Al-Munafiquun : 11)
KAJIAN TENTANG SAKARATUL MAUT

Kematian itu mempunyai sekarat (kesulitan).Saat menjelang wafat dihadapan rosululloh ada sebuah wadah berisi air.Beliau berulang kali memasukkan kedua tangannya kedalam air,lalu mengusapkannya pada mukanya dan berkata,”Laa ilahaa illalah.”hingga beliau wafat dan miring tangannya.

Al Ghazali menuturkan dalam Al Ihya,
seandainya dihadapan hamba yang miskin tidak ada kesusahan,kengerian dan siksaan,kecuali sakaratul maut,niscaya hidupnya terganggu,kegembiraannya menjadi keruh dan hilang kelalaiannya.Ia patut berfikir panjang dan mengadakan persiapan yang banyak,terutama karena hal itu menyangkut setiap nafas.
Seorang bijak berkata : “Kesusahan yang menimpa orang lain tidak engkau ketahui kapan akan menimpa dirimu.”

Alloh SWT berfirman :

“…Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat diwaktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut.”(QS.Al An’am:93)

“..Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya.” (QS. Qaaf:19)

“…Maka mengapa ketika nyawa sampai dikerongkongan.” ((QS.Al Waqi’ah:83)